FT : Pengkhotbah 12:12-14, Nats Pemb: Amsal 9 : 10
”Permulaan
hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang yang Maha Kudus adalah
Pengertian” (Amsal 9 : 10). Belajar menurut
kamus bahasa Indonesia adalah berusaha, berlatih untuk mendapatkan pengetahuan. Tujuan kita
belajar adalah untuk menjadi pintar. Secara umum murid berarti orang yang mau
belajar dan menimba berbagai ilmu pengetahuan. Apabila orang tua menyekolahkan
anaknya dalam pembelajaran/pendidikan yang berkualitas, tentu bukan bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan materi/kehebatan anaknya ,
tetapi bertujuan
mencerdaskan anaknya dan meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan.
Belajar bagi
orang percaya, pengertiannya sebagai murid Kristus yang mau belajar tentang
segala ajaran Kristus dan mengabdikan dirinya hidup mengikuti Kristus.
Salomo
menekankan hal ini dalam Amsal 1:7 yang mengatakan bahwa Takut akan Tuhan
adalah permulaan pengetahuan. Salomo adalah orang yang paling berhikmad, dalam
sejarah Salomo selalu menegur dengn keras tentang belajar. Dalam hal ini Salomo
mengingatkan supaya orang percaya belajar bukan saja pengetahuan, tetapi juga
belajar bermacam-macam hal dalam kehidupan mengiring Tuhan. Dan yang menjadi
dasar adalah Takut Akan Tuhan, sebagaimana nats Firman Tuhan dalam Amsal 9 :
10.
Hikmat /
Kepandaian berasal dari Tuhan, Hikmat juga memberi kuasa kepada kita untuk
menjalani hidup. Ilmu Pengetahuan itu penting, karena untuk bekerja kita perlu
ilmu pengetahuan. Tetapi dalam belajarpun kita perlu hikmat dari Tuhan. Karena
himat manusia tebatas, sedangkan hikmat Tuhan tidak terbatas.
Jangan kita hanya
belajar dan terus belajar sampai lupa kepada Tuhan, tidak sempat lagi ke
gereja, tidak sempat lagi bersekutu dan berdoa. Ayat 12 – 13, mengatakan bahwa
makna hidup dapat kita temukan dari takut akan Tuhan, mengasihi Allah dan
FirmanNya, taat kepada perintah-perintahNya. Karena kita harus bertanggung
jawab kepada Allah atas semua perbuatan kita, Tuhan akan menilai masing-masing
kita yang percaya kepada Yesus Kristus sesuai dengan perbuatan kita.
0 comments:
Post a Comment