T e k
s :
Roma 3:27-31. Nats Pemb : 1 Tim.
2 : 5 - 6
MENGAPA MANUSIA HARUS DIBENARKAN?
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa manusia mutlak
membutuhkan pembenaran. Firman Tuhan
mengatakan: “Tidak ada yang benar,
seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun
yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua
tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik seorangpun tidak” (Rom.3:10).
Bertolak dari kebenaran ayat firman Tuhan ini jelas sekali bahwa tidak ada seorangpun manusia yang benar. Dalam Rom.3:23, dikatakan: “Semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Dengan demikian tidak ada seorangpun diantara kita tidak membutuhkan pembenaran Allah, agar kita dapat diselamatkan dari hukuman yang kekal, sehingga kita beroleh hidup yang kekal.
Bertolak dari kebenaran ayat firman Tuhan ini jelas sekali bahwa tidak ada seorangpun manusia yang benar. Dalam Rom.3:23, dikatakan: “Semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Dengan demikian tidak ada seorangpun diantara kita tidak membutuhkan pembenaran Allah, agar kita dapat diselamatkan dari hukuman yang kekal, sehingga kita beroleh hidup yang kekal.
BAGAIMANA CARA ALLAH MEMBENARKAN MANUSIA?
Dari Pihak Allah. - Melalui Pengorbanan Kristus Yesus (li. ay.25-26)
Paulus dalam suratnya kpd Jemaat Roma menegaskan
bahwa pembenaran Allah adl dasar utama bagi keselamatan umat manusia. Dalam 1Tim.2:5-6, mengatakan: “Karena Allah itu Esa, dan Esa pula Dia yg
menjadi Pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus yg
telah menyerahkan diri-Nya sbg tebusan bagi semua manusia”. Jadi hanya ada satu Allah saja yg dapat
membenarkan manusia yg berdosa, yaitu Allah Yang Esa melalui dan di dalam
Kristus Yesus. Diluar Yesus tidak ada
seorangpun beroleh keselamatan dan berkenan kepada Allah.
Dari Pihak Manusia. - Bukan dg melakukan hukum Taurat, tetapi oleh
iman (ay.27-28)
Dengan pertanyaan Paulus ttg kemegahan dlm ay.27, dalam hal ini Paulus ingin mengatakan bahwa kebenaran
Allah diberikan kepada manusia tanpa hukum atau diluar hukum Taurat, yaitu
kebenaran yg meniadakan kemegahan atas hukum Taurat. Itulah Kebenaran
Allah. Orang Yahudi pada umumnya mereka
bermegah atas hukum Taurat. Kata: “Tidak
ada” dalam ay.27, secara harafiah berarti: “ditutup dari luar”. Sehingga kemungkinan utk bermegah sdh ditutup
dari luar. Dalam retorisnya Paulus
bertanya: ‘berdasarkan apa?’ atau ‘berdasarkan hukum yg mana’. Berdasarkan perbuatan?. Jawabannya jelas: ‘Tidak!’, Hanya berdasar- kan ‘iman’ (li, Ef.2:8-9; Yer.23-24 &
Ibr.11:6; dll)
AKIBAT PEMBENARAN BAGI KITA ORANG PERCAYA
1. Pengampunan Dosa. Dalam Rom.5:1-2, pembenaran
Allah menghasilkan 2 berkat rohani: (1). Damai sejahtera, karena dosa telah diampuni. (2). Pengharapan akan kemuliaan Allah, karena
kitasbg orang berdosa telah diterima sbg orang benar.
2.
Permusuhan Dengan Allah Dengan Manusia Telah Berakhir (Kis.13:39; Rom.4:6 & 5:9)
3.
Menjadi Ahli Waris Kerajaan Allah
(Gal.4:4; Rom.8:14).
4.
Tidak Ada Penghakiman Lagi Bagi Orang Yang Telah Dibenarkan Pada Hari
Kedatangan Kristus ke dua kalinya. Karena pembenaran adl hasil penghakiman dari hari kiamat di bawa atau
tarik mundur ke masa kini – dan kebenaran ini adl keputusan hukum final &
tdk dpt diubahkan. Jadi kita hrs
berpegang teguh pd kebenaran ini dlm menjalankan kehidupan keselamatan yg tlh
Allah anugerahkan, krn Allah sendiri turut mengerjakannya di dlm kehidupan kita
dan tdk ada sesuatu apapun dpt memisahkan kita dari kasih karunia Allah (Rom.8:33-39; 5:9).
0 comments:
Post a Comment