Indonesian Evangelical Mission Church
Jl.Dr.Wahidin Sudiro Husodo No.21
Samarinda Kalimantan Timur | Telp.0541-732426 / 220945

Terdaftar di PGI dengan bersinode di Jakarta Informasi Pelayanan dan Dukungan Doa dapat menghubungi Gembala Jemaat, Pdt.Enos Saw Bess, S.Th, Ketua 1, Bp.Totok Marnata, M.Pd, Sekretaris Jemaat Bp.Boedi Rahadi, SE

Sunday, July 22, 2012

” Ibadah Yang Palsu ” - Pdt. Lenggan, M.Th. 15 April 2012

FT : Yesaya 58 : 1 - 14, Nats Pemb: Matius 22:37-39

BAGAIMANA MENGENAL IBADAH YANG BENAR ?
Mengenal cara beribadah yg benar itu sangat penting agar kita dapat membedakan mana ibadah yg palsu sehingga kita tidak disesatkan.

         1. Kita harus dapat membedakan ibadah yg benar dengan ibadah yg palsu
, dilihat dari tujuan dan motif ibadah itu sendiri. Jika kegiatan2 ibadah itu dilakukan demi kepentingan dan kepuasan diri sendiri, bukan demi kepentingan dan memuliakan Allah, maka jelas ibadah seperti ituadalah ibadah yang palsu. Contoh : Orang Israel menyalahgunakan puasa dengan tindakan2 yg menggambarkan tentang kemunafikan atau kepura-piuraan. Mereka melaksanakan puasatidak sesuai dgn arti & tujuan puasa itu sendiri (Yes. 58: 1-7)

            Dalam PB Juga orang2 Farisi suka memamerkan puasa mereka, dan berusaha agar semua org yg melihat mrk tahu kalau mrk sedang melakukan puasa. Bahkan mrk terlihat berada dijalanan, pdhl seharusnya mrk berada di kamar masing2. Mereka juga memperlihatkan raut muka yg murung & muram, serta mengubah penampilan mereka shg org mengira bhw mrk begitu seringnya berpuasa dan dgn demikian akan dihormati sbg org2 saleh (Mat 6 :16-17). Ketaatan kpd peraturan2 agama, tidak akan berarti apa2 jika tdk disertai dgn kesalehan yg benar dan ketaatan yg sungguh2 kpd hukum Tuhan, serta kasih yg nyata kpd sesama dan mereka membutuhkan belas kasihan kita. Kesalehan yg palsu justru menjadi kesalahan yg fatal bagi           pelakunya.

        2. Beribadah dgn benar adl ibadah yg dilakukan berdasarkan pd pertobatan yg sungguh2 dan sebagai respon atas anugerah Allah. Melakukan puasa sesuai dgn hakikatnya, yaitu berpuasa sbg suatu cara utk membuka diri seseorang atau secara kolektif bagi Allah. Berpuasa yg benar adl puasa disertai dgn tindakan tdk makan dgn alasan2 rohani, sikap merendahkan diri, juga melibatkan doa, penyembahan, penyesalan, dukacita atas dosa dan pertobatan, serta mencari pimpinan Tuhan dan kesucian. Puasa pd dasarnya dilakiukan utk mencapai kesalehan atau kesucian pribnadi dan disiplin rohani.

        3. Beribadah yg benar ditandai dengan perilaku yg benar sbg hasil dari iman yg menyelamatkan.Kasih yg tulus akan mendorong org utk beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan dgn setia.Dalam ibadah yg benar ada persekutuan yg tulus dan penuh penyerahan diri kpd Allah. Akibatnya ada pemulihan, mendatangkan berkat bagi banyak org, seperti mata air yg terus mengalir & nama Tuhan dipermuliakan (Yes. 58 : 8-14).
 

0 comments:

Post a Comment